Ahad 02 Feb 2014 04:29 WIB

Suriah Tolak Dialog dengan AS Sebelum Kerry Minta Maaf

John Kerry
Foto: Reuters/Jacquelyn Martin
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Luar Negeri Suriah pada Sabtu mengatakan delegasinya menolak permintaan dialog langsung dari Amerika Serikat sebelum Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta maaf atas pernyataannya di Konferensi Jenewa II.

"Amerika meminta kami untuk bernegosiasi langsung dengan mereka di Montreux," kata Walid Muallem kepada media pemerintah Suriah saat perjalanan pulang dari pembicaraan damai yang berlangsung 10 hari di kota Montreux dan Jenewa, Swiss.

"Tetapi kami menolak hal itu sebelum Menlu John Kerry meminta maaf atas pernyataannya di konferensi tersebut," kata Muallem dalam pidato yang dirilis kantor berita SANA.

Emerintah Suriah dan pihak oposisi memulai Konferensi Jenewa II pada 22 Januari, yang juga diikuti oleh sejumlah negara, termasuk Rusia dan Amerika Serikat.

Dalam sambutannya pada konferensi tersebut, Kerry mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad tidak akan ambil bagian dalam pemerintahan transisi. "Tidak mungkin, tak bisa dibayangkan bahwa pria yang melakukan respon brutal terhadap rakyatnya dapat meraih kembali legitimasi untuk memerintah," kata Kerry.

Muallem juga menolak keberadaan pihak pemerintah koalisi bentukan pihak oposisi. "Jika mereka tidak menghentikan khayalannya, mereka akan mendapat kejutan yang hebat karena kami adalah negara yang berlandaskan konstitusi dan kami memiliki presiden," katanya seperti dikutip SANA.

Rezim pemerintah dan oposisi tidak mencapai kesepakatan dalam pembicaraan damai selama 10 hari itu, bahkan tak ada kemajuan soal isu gencatan senjata serta koridor kemanusiaan dan pemerintah transisi.

Pemerintah Suriah bersikeras mendorong pembicaraan soal terorisme, yang merupakan istilah bagi segala bentuk upaya untuk menggulingkan Bashar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement