REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Sedikitnya ada 20 gerakan penentang penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brazil. Salah satunya ada Black Bloc Movement yang ikut melakukan aksi unjuk rasa di Sao Paulo dan Rio de Janeiro, akhir pekan lalu.
Kelompok inilah yang kemudian bertindak anarkis dengan memecahkan kaca perkantoran, merusak properti gedung-gedung, dan menghancurkan barang-barang di depan bank-bank di Rio. Puluhan mobil juga menjadi sasaran amuk para demonstran.
Ini menjadi tindakan kekerasan pertama dalam gelombang aksi menentang Piala Dunia oleh rakyat dan aktivis Brazil. "Kami tindak tegas para perusuh," kata satu polisi ketika aksi penangkapan dilakukan seperti dikutip Rio Times, Ahad (2/2).
Polisi menangkapi sedikitnya 120 perusuh menyusul bentrok dan aksi kekerasan dalam demonstrasi yang mendapat dukungan luas itu. Sampai saat ini belum bisa dipastikan jumlah kerugian material akibat kerusakan gedung-gedung di Rio.
Black Bloc Movement ikut menandatangani petisi penolakan Piala Dunia dengan mengecam Pemerintah Brazil yang bertindak semena-mena kepada rakyatnya. Mereka marah karena uang miliaran dolar AS bukannya diinvestasikan untuk melawan kemiskinan di negeri itu, tetapi malah untuk pesta pora sepak bola dunia.