Senin 03 Feb 2014 06:58 WIB

Bom Suriah Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Citra Listya Rini
Asap pekat membubung di sejumlah apartemen yang terkena serangan bom di kawasan Distrik Saif Ad-Daulah di Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Manu Brab
Asap pekat membubung di sejumlah apartemen yang terkena serangan bom di kawasan Distrik Saif Ad-Daulah di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Puluhan warga sipil di Aleppo tewas akibat ledakan bom barel. Menurut pengamat HAM Suriah (SOHR), bom tersebut diledakkan oleh pasukan bersenjata Suriah. 

Seperti dilansir dari BBC, sekitar 90 orang telah tewas ketika sebuah bom dijatuhkan dari helikopter pada Sabtu. Mayoritas korban merupakan warga sipil.

SOHR mencatat sebanyak 33 warga sipil telah tewas, termasuk para wanita dan anak-anak. Sementara, 13 warga sipil lainnya tewas di wilayah timur kota.

Sedangkan, 10 pejuang dari kelompok al Nusra Front juga dinyatakan tewas. Serangan udara dilaporkan masih berlanjut hingga Ahad (2/2), namun jumlah kerusakan yang diakibatkan belum diketahui.

Dalam beberapa pekan ini, pasukan bersenjata pemerintah Suriah melakukan serangan di wilayah yang diduduki oposisi di timur kota.

Menteri Pertahanan Suriah, Gen Fahd al-Freij memuji pasukan militernya. Ia menyebutnya sebagai suatu kemenangan atas keberhasilan mereka merebut banyak wilayah di Aleppo.

Kota Aleppo menjadi pusat pertempuran antara pasukan pendukung Presiden Bashar al-Assad dengan para oposisi. Serangan menggunakan bom barel dan misil pun sering digunakan oleh pasukan pemerintah. 

Penggunaan bom barel yang mempunyai daya ledak yang tinggi ini juga telah dikecam oleh kelompok HAM dan menyebutnya sebagai tindakan semena-mena.

Sementara itu, Rusia juga mengutuk keras aksi pemerintah Suriah atas serangan udara yang dilakukan terhadap warga sipil di Aleppo. Konflik yang dimulai sejak sekitar tiga tahun yang lalu itu, telah menewaskan lebih dari 100 ribu jiwa. Sementara jutaan warga lainnya terpaksa harus meninggalkan rumahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement