Senin 03 Feb 2014 08:34 WIB

Sepanjang 2013, Israel Rampas Ribuan Rumah Rakyat Palestina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina
Foto: AP/Mohammed Ballas
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBAH YORDAN -- Koordinator Kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, James Rawley mengungkapkan selama 2013, 1.100 jiwa rakyat Palestina diusir Israel dan dirampas tanahnya sebagai pemukiman Yahudi.

Rawley berkata, mereka terpaksa meninggalkan rumah karena Israel mendesak membongkar rumah yang telah mereka tinggali. Negeri Bintang David itu beralasan, rumah-rumah tersebut tidak mendapat izin dari pihak Israel.

Namun, menurut Rawley, izin itu hanya 'akal-akalan' karena hampir mustahil bagi penduduk dan warga Palestina untuk mendapatkannya. Terbaru, dilansir dari Russia Today, Senin (3/2), pada pekan lalu Koordinator Kemanusiaan PBB mencatat Israel telah membongkar 36 rumah warga Palestina di Lembah Yordan.

PBB pun mengecam tindakan Israel tersebut dan meminta semua buldozer untuk berhenti. Penghancuran rumah warga Palestina ini menambah para pengungsi Palestina, dimana 66 orang mengungsi dan 36 di antaranya anak-anak.

"Saya sangat prihatin dengan perampasan aset milik Palestina di sepanjang Lembah Yordan ini. Parahnya bangunan yang dihancurkan dua kali lipat dari tahun sebelumnya," kata Rawley.

Pengerusakan itu, kata Rawley, bertentangan dengan hukum internasional terlebih meninggalkan warga Palestina tanpa akses ke tempat penampungan dan pelayanan dasar. Ratusan aktivis kemanusiaan pun telah memprotes aksi penghancuran itu di kawasan Lembah Yordan. Namun tetap Israel tak bergeming.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement