REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Uni Eropa berencana melakukan gebrakan dengan komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 40 persen pada 2030. Ini adalah target perubahan iklim terberat di dunia.
Industri Jerman memperingatkan bahwa rencana tersebut akan membahayakan sektor industri, khususnya memaksa mereka menggunakan energi listrik dari sumber-sumber terbarukan yang mahal. Federasi Industri Jerman (BDI) mengatakan Menteri Ekonomi Jerman, Sigmar Gabriel berencana untuk mengadopsi rencana tersebut. Hal itu akan mengancam 900 ribu perusahaan di Jerman.
"Rencana ini memberikan beban tambahan bagi perusahaan. Akan ada risiko yang menyebabkan kerugian besar pada pekerja dan perusahaan" ujar Ketua BDI, Ulrich Grillo, Senin (3/2).
Sektor industri menyumbang seperempat ekonomi yang berorientasi ekspor di Jerman. Pekan lalu, perusahaan baja terbesar di dunia berbasis di Jerman, ArcelorMittal memperingkatkan pemerintah bahwa reformasi energi ini akan mendorong perusahaan jatuh ke skala investasi terendah.