REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri sementara Thailand Yingluck Shinawatra menyatakan optimisme bahwa semua tempat di masyarakat Thailand secara bertahap akan menyelesaikan masalah politik meskipun pemilihan umum Ahad tidak lengkap.
Dia mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menyelenggarakan pemilihan baru di daerah bermasalah di mana pemungutan suara belum diadakan.
"Meskipun proses pemilihan tidak lengkap, hukum akan menghasilkan resolusi," kata Yingluck, dan menambahkan bahwa Pusat untuk Menjaga Ketentraman dan Ketertiban akan bersedia mendukung KPU dalam pemilu baru jika diminta.
Dia salah menjatuhkan surat suara dalam dua kotak saat melaksanakan hak pilihnya kemarin, dia bilang dia telah memberitahu KPU tentang kesalahan itu dan dia menjatuhkan surat suara mengikuti rekomendasi pemilihan resmi.
Pemilih diperlukan untuk memasukkan dua suara-satu untuk daftar partai anggota parlemen dan yang lainnya untuk daerah pemilihan anggota parlemen.
Kedua surat suara harus dimasukkan ke dalam dua kotak yang berbeda. Yingluck memasukkan suara daftar partai ke dalam kotak untuk konstituen anggota parlemen, dan sebaliknya.
Dalam sebuah wawancara dengan media asing Ahad, perdana menteri sementra mengatakan bahwa penting bagi rakyat untuk menggunakan hak pilihnya di bawah sistem demokrasi. "Meskipun terjadi konflik ideologis, salah satu resolusi damai adalah untuk mendengarkan pendapat rakyat melalui pemilu," katanya lagi.
"Meskipun kita belum mendapatkan jumlah anggota parlemen yang memadai untuk DPR, itu pertanda baik bahwa rakyat menginginkan pemilu di bawah sistem demokrasi," katanya menambahkan.