REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Pengacara Nelson Mandela mengatakan, mantan Presiden Afrika Selatan itu meninggalkan warisan senilai 4.1 juta Dolar AS. Untuk istrinya, Grace Machel, anggota keluarga, staf, bekas sekolahnya, dan partai Kongres Nasional Afrika.
Rincian warisan yang dijelaskan dalam surat wasiat tersebut, dirilis pengacaranya dua bulan setelah kematian negarawan Afrika Selatan yang wafat pada usia 95 tahun tersebut. Pada Senin (3/2) kemarin, pelaksana wasiat mengatakan istri Mandela, Graca Machel kemungkinan akan melepaskan setengah dari hak yang diperuntukkan di Mozambik serta beberapa aset lainnya.
Diberitakan AFP, Mandela juga mewariskan royalti dari buku-buku dan proyek-proyek lain, serta rumah-rumahnya yang tersebar di Johannesburg, Cape Town, Qunu dan Mthatha untuk keluarga dan orang kepercayaannya. Rumah yang berlokasi di Houghton, tempat di mana ia menutup usia dipercayakan kepada keluarga anak laki-lakinya, Makgatho.
"Harapan saya, apa yang saya tinggalkan harus berfungsi sebagai tempat berkumpul keluarga besar Mandela dan Machel. Untuk tetap menjaga kerukunan sepeninggal saya," tulis Mandela dalam surat wasiatnya.
Dalam surat yang ditulis pada 2004 dan terakhir diubah pada 2008 itu, juga dijelaskan setiap anak-anak Mandela semasa hidupnya diberikan pinjaman sebanyak 300 ribu dolar. Pinjaman tersebut akan dihapuskan bila belum dilunasi.
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan Dikgang Moseneke, mengatakan wasiat telah dibacakan kepada seluruh anggota keluarga. Menurutnya tidak ada keberatan atau upaya saling berebut.
Selain untuk keluarga, Mandela juga meninggalkan warisan untuk pihak yang berjasa dalam kehidupan politik dan pendidikannya. Dia memberikan sekitar 4,500 dolar bagi setiap staf, termasuk asisten pribadinya, Zelda la Grange.
Mandela juga menyediakan santunan senilai masing-masing 9 ribu dolar untuk Universitas Wits dan Fort Hare. Jumlah yang sama juga diberikan kepada tiga sekolah lainnya.
Partai ANC, yang mengantarkan Mandela pada tampuk kekuasaan pada pemilu 1994 juga menerima 10 hingga 30 persen dari royaltinya. Dana tersebut secara spesifik akan digunakan untuk menyebarluaskan kebijakan dan prinsip-prinsip rekonsiliasi di antara warga Afrika Selatan.