Selasa 04 Feb 2014 11:20 WIB

LSM: Jumlah Pengungsi di Perbatasan Thailand-Myanmar Menurun

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Pengungsi Myanmar di Thailand (ilustrasi)
Foto: AFP
Pengungsi Myanmar di Thailand (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Jumlah pengungsi di kamp-kamp pengungsian di perbatasan Thailand-Myanmar menunjukkan penurunan. Dari data LSM The Border Consortium (TBC), jumlah pengungsi pada 2013 menurun sebeesar 9.044 atau 7,1 persen.

LSM yang bekerja dengan pengungsi itu menyatakan, dari data pada Desember 2013 di sembilan kamp pengungsian jumlah pengungsi 119.156 jiwa. Jumlah tersebut menurun dari data yang dicatat pada akhir 2012, yang menyatakan jumlah pengungsi sebanyak 128.200 jiwa.

Direktur eksekutif TBC Sally Thompson mengatakan, sementara ada penurunan populasi pengungsi, pengungsi baru terus berdatangan ke kamp. Pada 2013 sekitar 3300 pengungsi baru tiba di kamp. Selain itu 3137 anak juga lahir di kamp pengungsian.

"Perubahan dalam populasi tak berarti kebutuhan untuk perlindungan, makanan, tempat tinggal dan layanan penting lainnya berkurang," ujar Thompson seperti dilansir The Bangkok Post, Selasa (4/2).

Menurutnya masih ada 120 ribuan orang hidup dalam kondisi sangat rentan, di kamp pengungsian di perbatasan Thailand-Myanmar. Para pengungsi terus membutuhkan perlindungan dan bantuan kemanusiaan.

TBC mencatat tak ada indikasi, pengungsi kembali ke Myanmar. Hanya 3,4 persen dari penduduk di kamp pada Desember 2012 yang kembali ke Myanmar, dibandingkan 6 persen yang dimukimkan ke negara ketiga.

"Angka-angka ini menunjukkan bahwa pengungsi tak meninggalkan kamp dan kembali ke Myanmar," ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement