REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara pada Selasa mengecam Jepang dan menyebut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebagai "Hitler Asia" karena dianggap berniat menggalang kekuatan militer dengan berkedok memastikan stabilitas regional.
Kecaman terhadap PM Abe itu dimuat dalam sebuah editorial kantor berita resmi Korut KCNA yang diikuti komentar dari surat kabar partai berkuasa di Korut, Rodong Sinmun.
Editorial di KCNA itu berjudul "Apakah ini kemunculan Hitler Asia?". Komentar di KCNA menilai bahwa Perdana Menteri Jepang memicu adanya kekhawatiran terhadap ancaman rudal dan nuklir Korea Utara hanya untuk membenarkan ekspansi militer negaranya (Jepang).
Sebelumnya, PM Jepang Abe pada bulan lalu mengatakan bahwa konstitusi pasifis Jepang pasca-Perang Dunia II, yang membatasi militer Jepang hanya untuk pertahanan diri, dapat diubah pada 2020.
"Kelompok Ultra-sayap kanan yang dipimpin oleh Abe ... mencoba untuk mengalihkan fokus kritik internasional terhadap Jepang ke negara lain," ujar salah satu komentar di editorial KCNA tersebut.
"Tidak ada perbedaan antara fasis maniak Hitler, yang mengobarkan pertempuran melawan komunis untuk membenarkan tindakan perang lainnya, dan Abe yang sembrono menggunakan konfrontasi dengan Korea Utara untuk membenarkan ambisi baru militeris Jepang," kata komentar lainnya.