Rabu 05 Feb 2014 14:09 WIB

Obama Kumpulkan Panglima Bahas Pasukan AS di Afghanistan

Barack Obama
Foto: VOA
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Amerika Serikat bertemu dengan para penasehat perang Afghanistan, Selasa membicarakan rencana-rencana AS bagi perjanjian pasukan militer pasca 2014 yang terlantar akibat penolakan Presiden Hamid Karzai menandatangani satu perjanjian keamanan.

Obama bertemu dengan Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan Jenderal Marinir Joseph Dunford, panglima pasukan AS dan NATO di Afghanisan, sementara ia berunding tentang langkah penarikan pasukan AS dab strategi masa depan.

Karzai telah membuat marah Washington karena menolak menandatangani satu perjanjian keamanan bilateral (BSA), yang akan mengizinkan penempatan sejumlah pasukan AS untuk missi pelatihan ketika missi tempur AS dan sekutu mengakhiri tugas mereka akhir tahun ini.

Juru bicara Gedung Putih Jay Garney memperingatkan bahwa jika perjanjian itu tidak segera ditandatangani, pihaknya harus mulai mempersiapkan penarikan seluruh pasukan dari negara itu.

Gedung Putih mengatakan Obama sejauh ini belum membuat keputusan tentang berapa jumlah tentara AS yang akan tetap tinggal di Afghanistan untuk memberi nasehat kepada angkatan bersenjata Afghanistan.

Tetapi ia menegaskan pihaknya tidak siap menunggu beberapa bulan setelah Karzai melepaskan jabatannya untuk menandatangani BSA setelah pemilu yang tidak mungkin mengidentifikasi presiden Afghanistan mendatang sampai akhir Mei.

Sementara itu Departemen Luar Negeri mengatakan Dunford dan James Dobbins,utusan khusus untuk Pakistan dan Afghanistan akan ke Brussels dan Berlin dalam beberapa hari ke depan untuk berkonsultasi dengan sekutu-sekutu NATO.

AS sebelumnya mendesak agar BSA ditandatangani pada akhir Oktober sehingga koalisi militer NATO dapat menjadwalkan penarikan pasukannya.Karzai mengatakan bahwa sebelum ia menandatangani BSA, AS harus membantu satu proses perdamaian yang sejati dengan gerilyawan Taliban.

Surat kabar New York Times, Selasa memberitakan bahwa pemimpin Afghanistan itu telah melakukan kontak-kontak pribadi dengan Taliban--tanpa keterlibatan AS atau sekutu-sekutu Baratnya.

Surat kabar itu mengatakan kontak-kontak itu sejauh ini belum mencapai kemajuan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement