Kamis 06 Feb 2014 00:46 WIB

PBB Kecam Upaya Vatikan Tutupi Kasus Pelecehan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gereja Vatikan
Foto: kenraggio.com
Gereja Vatikan

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID -- PBB mengecam upaya Vatikan menutup-nutupi kasus pelecehan yang diduga dilakukan sejumlah pastor. Vatikan dinilai telah menempatkan reputasi gereja di atas kepentingan anak-anak dengan melindungi pelakunya.

Kecaman PBB datang setelah Vatikan dinilai gagal mencegah para pastor yang diduga memperkosa dan melecehkan puluhan ribu anak-anak selama beberapa dekade. Vatikan justru mengadopsi kebijakan yang memungkinkan pelecehan terus berlangsung begitu terdeteksi.

Komite hak asasi manusia PBB mengatakan tidak ada ketentuan yang memadai untuk memastikan kasus-kasus seperti Magdalena di Irlandia tidak terulang. Gadis itu ditempatkan dalam kondisi kerja paksa.

Para pastor yang melakukan pelecehan justru dipindah-pindah ke gereja atau lokasi baru untuk melindungi mereka. Hal itu menempatkan anak-anak lebih berisiko mengalami pelecehan. Pastor yang terkena kasus bisa menghindari penuntutan.

"Komite sangat prihatin Takhta Suci tidak mengakui tingkat kejahatan yang dilakukan dan belum mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kasus-kasus kekerasan seksual terhadap anak dan untuk melindungi anak-anak. Takhta Suci  mengadopsi kebijakan dan praktek yang menyebabkan berlanjutnya penyalahgunaan dan impunitas terhadap para pelaku," kata komite dalam laporan itu, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (5/2).

Vatikan mengatakan menyesali apa yang disampaikan PBB. PBB dinilai mengganggu metode pengajaran yang mereka klaim berhubungan dengan pengetahuan mengenai aborsi dan kontrasepsi. Vatikan menyatakan tetap berkomitmen untuk membela dan melindungi hak-hak anak-anak.

"Komite telah berusaha mengintervensi metode pengajaran Gereja Katolik mengenai  martabat pribadi manusia dan pelaksanaan kebebasan beragama," ujar Vatikan dalam pernyataannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement