Kamis 06 Feb 2014 02:49 WIB

Palestina Kecam Pemukiman Baru di Yerusalem Timur

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemukiman Israel.
Foto: REUTERS
Pemukiman Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pejabat senior Palestina Hanan Ashrawi mengutuk kebijakan pembangunan Israel di Yerusalem Timur.

"Israel terlibat dalam provokasi yang disengaja sehingga mendorong Palestina meninggalkan perundingan sebagai protes pelanggaran Israel. Israel harus disalahkan karena menghancurkan proses perdamaian," ujarnya dalam pernyataan, seperti dilansir AFP, Rabu (6/2).

Israel mengatakan komite perencanaan telah memberi izin untuk membangun 386 unit di Har Homa, 136 unit di Neve Yaakov dan 36 unit di Pisgat Zeev. Ketiganya dibangun di atas tanah yang diambil Israel dari Palestina pada 1967.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota untuk negara masa depan mereka. Palestina bersama dengan komunitas internasional menganggap pembangunan pemukiman di sana dan di Tepi Barat sebagai pelanggaran hukum internasional.

Israel dan Palestina melanjutkan perundingan perdamaian secara langsung pada akhir Juli. Perundingan tersebut diharapkan mampu mencapai kesepakatan dalam waktu sembilan bulan. Namun pembicaraan pimpinan kedua negara itu dibayangi penolakan Israel untuk mengendalikan rencana pembangunan di tanah Palestina.

Israel merebut Yerusalem Timur dan wilayah lainnya selama konflik pada 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Mengeluarkan izin adalah salah satu tahapan terakhir sebelum konstruksi dimulai. Pembangunan kemungkinan akan dimulai beberapa pekan mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement