REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia berencana meluncurkan pendanaan sebesar satu miliar dolar AS pada Juli 2014 untuk memetakan sumber daya alam Afrika dengan tujuan menggambarkan lebih jelas kekayaan mineral yang belum terungkap di benua itu.
"Proyek yang dijuluki Billion Dollar Map itu akan membuka nilai sebenarnya dari kekayaan mineral Afrika," kata Tom Butler, spesialis pertambangan di unit pembiayaan swasta Bank Dunia, International Finance Corp. (IFC), Rabu (5/2).
Berbicara di Cape Town, Afrika Selatan, Butler mengatakan sebagian besar sumber daya alam dalam lapisan tanah Afrika belum disurvei. Melakukan hal itu, dengan cara yang umum, akan berguna bagi pembuat kebijakan, investor dan masyarakat, membantu untuk meningkatkan pembangunan, katanya, menurut keterangan yang disiapkan. "Masih ada sejumlah besar kekayaan yang tersisa untuk ditemukan," katanya.
"Ditambah dengan pelatihan dalam negeri dan dukungan kelembagaan, serta pekerjaan eksplorasi perusahaan-perusahaan, inisiatif ini akan membuka nilai sebenarnya dari kekayaan mineral Afrika," tambah Butler.
Bank Dunia, yang menyebut data tentang sumber daya dapat diakses sebuah 'barang publik', mengatakan telah menginvestasikan lebih dari 200 juta dolar AS dalam mengembangkan data geologi untuk Afrika selama 10 tahun terakhir. Saat ini, bank sedang mendukung survei geologi udara komprehensif seluruh negara Malawi.