Kamis 06 Feb 2014 18:38 WIB

Ford Australia Mulai PHK 300 Orang Bulan Juni

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Perusahaan pembuat mobil Ford akan memotong 300 lapangan kerja di pabrik mereka di Geelong dan Broadmeadows di Negara Bagian Victoria, Australia, pada bulan Juni mendatang. PHK massal ini dilakukan karena lesunya permintaan pasar. Ford sendiri akan menghentikan produksi mobil di Australia terhitung tahun 2016.

Juru bicara perusahaan tersebut Wes Sherwood mengatakan bahwa PHK harus dilakukan karena berkurangnya permintaan akan mobil-mobil buatan Ford.

Dia mengatakan serikat buruh dan mitra kerja perusahaan tersebut akan mendapatkan informasi lengkap mengenai rencana PHK tersebut hari Kamis (6/2).

Sherowood mengatakan produksi mereka selalu dikaitkan dengan permintaan pasar.

"Karena menurunnya permintaan atas mobil-mobil yang lebih besar, kami menurunkan produksi jenis Falcon dan Ford Territory sebesar 30 persen pada bulan Juni, karenanya harus mengurangi karyawan," kata Sherwood.

Dave Smith dari Serikat Pekerja Industri Manufaktur Australia mengatakan mereka yang kehilangan pekerjaan ini sebenarnya juga akan di-PHK ketika Ford menghentikan kegiatan mereka sepenuhnya di tahun 2016.

"Baru-baru ini kami mengadakan survei terhadap anggota kami, dan 96 persen mengatakan mereka akan terus bekerja di Ford sampai saat-saat terakhir," kata Smith.

"Jelas sekali sekarang ini adalah masa-masa sulit dan ini akan mencakup PHK," tambahnya.

Smith mengatakan pemotongan tersebut bukanlah hal yang mengejutkan karena terus menurunnya angka penjualan mobil-mobil Ford.

"Ketika perusahaan mengumumkan akan menutup operasinya, pada umumnya angka penjualan akan menurun. Ini bukannya hal yang tidak terduga tapi bagaimanapun adalah hal yang mengecewakan," jelasnya.

Sementara itu Sherwood mengatakan bahwa Ford mungkin saja masih akan melakukan PHK lagi.

"Niat kami adalah terus memproduksi kendaraan hingga tahun 2016," katanya. "Kami selalu mengatakan akan terus memonitor operasi, dan bila ada masalah besar, kami harus mengkaji kembali rencana yang ada".

Dalam reaksinya Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan setiap adanya tindakan PHK "selalu disesalkan"

"Sementara kita mendengar berita buruk dari industri mobil belakangan, kemarin (supermarket) Cole mengumumkan investasi $ 300 juta (sekitar Rp 3 triliun) di Victoria, yang akan menyediakan lapangan kerja untuk 3.000 orang," kata Abbott.

"Lapangan kerja datang dan hilang silih berganti namun yang paling penting adalah mempromosikan kebijakan yang bisa membantu penguatan ekonomi" tambah Abbott lagi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement