Kamis 06 Feb 2014 12:11 WIB

Sunni-Syiah Yaman Lakukan Gencatan Senjata

Jen Psaki
Foto: AP
Jen Psaki

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mengutuk bentrokan baru-baru ini di Yaman antara gerilyawan Syiah Houthi dan suku Sunni hash. AS mendesak semua rakyat Yaman untuk bekerja dalam semangat kompromi.

Kedua pihak telah bertempur sejak Oktober. Tetapi, keduanya sepakat untuk gencatan senjata pada Selasa.

"Kami mendukung upaya-upaya untuk merundingkan gencatan senjata yang langgeng dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari menyulut ketegangan sektarian atau menghasut kekerasan pada saat kritis dalam transisi politik Yaman," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

"Dalam membangun kesimpulan dari dialog nasional Yaman, kami mendesak semua rakyat Yaman untuk bekerja dalam semangat kompromi untuk memajukan stabilitas, kemakmuran dan keamanan sekarang dan untuk generasi mendatang."

''Gerilyawan Syiah dan suku Sunni menyepakati gencatan senjata wilayah di Yaman utara pada Selasa setelah bentrokan menewaskan sekitar 60 orang pada pekan lalu,'' kata sumber suku.

Sumber suku mengatakan kepada Reuters bahwa gencatan senjata yang ditengahi wali kota ibu kota, Sanaa, menetapkan bahwa pejuang kedua pihak mundur dari daerah tersebut dan membiarkan tentara disebarkan.

Pertempuran itu salah satu tantangan Yaman, sekutu Amerika Serikat, tempat pihak berwenang memperjuangkan kendali dalam menghadapi kemelut dalam negeri, tata buruk pemerintahan dan kemiskinan.

sumber : Antara/KUNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement