REPUBLIKA.CO.ID, JOS -- Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan di Nigeria tengah, Kamis, kata beberapa warga setempat -- kekerasan kedua semacam itu di daerah tersebut pada pekan ini.
Orang-orang bersenjata memberondongkan tembakan di desa Mavo yang penduduknya beragama Islam di wilayah Wase di negara bagian Plateau sekitar pukul 02.00 (pukul 08.00 WIB), kata saksi.
Pasukan keamanan di daerah itu segera melakukan penyelidikan dan orang-orang bersenjata datang lagi pada sore hari, dengan menembaki warga desa dan membakar rumah-rumah.
"Penyerang datang ke desa itu dalam jumlah ratusan dan mulai melepaskan tembakan secara sporadis. Saya menghitung 22 orang yang tewas. Lebih dari 10 rumah juga dibakar," kata warga setempat, Nangak Bako.
Tidak jelas siapa yang melancarkan serangan itu namun pada Selasa, sekitar 30 orang tewas di dua desa berpenduduk Kristen di daerah berdekatan Riyom dalam serangan serupa dan lebih dari 50 rumah dibakar.
Negara bagian Plateau telah lama dilanda kekerasan etnik dan keagamaan antara kelompok-kelompok peternak Muslim Fulani yang berbicara bahasa Hausa dan Kristen.
Nigeria juga sedang mengalami peningkatan kekerasan oleh kelompok militan Boko Haram.
Pemerintah Nigeria memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian Adamawa, Borno dan Yobe pada 14 Mei 2013, setelah gelombang serangan oleh kelompok militan tersebut.
Presiden Goodluck Jonathan mengirim ribuan prajurit yang didukung kekuatan udara ke Nigeria timurlaut untuk mengatasi kekerasan militan yang telah berlangsung empat setengah tahun.
Pemerintah pada November memperpanjang keadaan darurat di kawasan itu, yang memberi militer waktu tambahan selama enam bulan lagi untuk menumpas militan.
Keberhasilan ofensif militer yang dilakukan selama keadaan darurat masih tidak jelas.
Militer menyebut Boko Haram kocar-kacir dan dalam posisi bertahan, namun ratusan orang tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat serangan militan, yang menimbulkan keraguan mengenai klaim keberhasilan pemerintah.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.