REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Dana Moneter Internasional pada Kamis mengatakan bahwa keberhasilan dalam pembicaraan damai Timur Tengah bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Palestina, sedangkan kegagalan dapat menyebabkan peningkatan utang.
"Sebuah terobosan dalam perundingan damai bisa meluncurkan inisiatif donor utama ... yang dapat meningkatkan rata-rata pertumbuhan PDB riil tahunan menjadi sekitar 6,5 persen pada 2014-19," kata laporan IMF pada kunjungan 28 Januari-6 Februari oleh para pejabat ke Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Di sisi lain, kegagalan perundingan damai bisa memicu krisis politik dan keamanan yang akan mengakibatkan percepatan akumulasi tunggakan dan kontraksi ekonomi," katanya.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry membujuk Israel dan Palestina ke meja perundingan pada akhir Juli 2013 untuk menjadwalkan sembilan bulan pembicaraan langsung yang akan berakhir pada April.
Namun demikian, sejauh ini telah ada sangat sedikit kemajuan terlihat.
IMF mengatakan bahwa jika pembicaraan terus tidak meyakinkan pihaknya meramalkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto Palestina sekitar 2,5 persen pada 2014.
Dikatakan bahwa tahun lalu, PDB di wilayah Palestina tumbuh sebesar 1,5 persen, "yang mencerminkan dampak dari ketidakpastian mengenai proses perdamaian Israel-Palestina dan penurunan tajam kondisi ekonomi di Gaza".
Itu jauh di bawah perkiraan IMF pada September 2013 sebesar 4,5 persen.
Laporan IMF September mengatakan prospek ekonomi Tepi Barat dan Jalur Gaza "suram di bawah status quo," dan mengatakan pembatasan Israel terhadap gerakan Palestina dan perdagangan harus dikurangi untuk perbaikan ekonomi.