REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ – Banjir dan hujan deras yang terjadi di Bolivia harus menewaskan sedikitnya 38 orang. Tak hanya itu, akibat banjir yang melanda permukiman di sana, banyak penduduk yang menjadi tunawisma.
Pemerintah setempat pada Kamis (6/2) mengatakan, sebagaimana yang telah diprediksi oleh badan meteorologi dan klimatologi, bahwa hujan dengan intensitas lebih berat akan kembali menerpa wilayah utara Andean.
Departemen Pertahanan mengatakan, atas peristiwa yang terjadi, bantuan pangan telah diterbangkan ke lokasi banjir. Pasukan tentara pun mengevakuasi para keluarga yang terkena dampak buruk dari musibah banjir itu.
Beberapa titik di Bolivia yang terkena dampak buruk akibat banjir yang terjadi di antaranya, yaitu wilayah Amazon, daerah peternakan Beni, serta sebelah timur laut Ibu Kota La Paz.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/2), banyak komponen kehidupan yang terdampak akibat banjir. Tercatat, setidaknya sekitar 100 ribu ekor sapi terancam dan kurang lebih 6.000 hektar tanaman siap panen hancur. Pemerintah menyatakan, kerusakan tersebut bertotal sekitar 0,2 persen.
Tak hanya itu, kerugian lainnya juga dirasakan amat parah. Lebih dari 40 ribu rumah tangga di Bolivia menjadi korban banjir. Hujan musiman dengan curah yang tinggi tersebut, dilaporkan telah terjadi sejak Oktober lalu.
Musim hujan tahun ini dirasakan warga Bolivia lebih parah, bila dibandingkan tahun lalu. Setidaknya, hujan dengan intensitas lebat tahun ini berjumlah lima kali lipat dibanding tahun 2013. Wilayah tengah dan utara Bolivia tercatat, sebagai daerah yang paling terdampak akibat banjir tersebut.