Jumat 07 Feb 2014 06:51 WIB

Rencananya Reuni Korea untuk Tingkatkan Kerja Sama

Rep: C54/Andi Nurroni/ Red: Julkifli Marbun
Korea Utara
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara mengancam akan membatalkan kesepakatan dengan Korea Selatan, soal reuni bagi keluarga dua Korea. Reuni tersebut dimaksudkan untuk mempertemukan para sanak famili terpisah sejak meletusnya perang antar kedua negara.

Ancaman tersebut merupakan reaksi atas niat Korsel menggelar latihan perang gabungan tahunan bersama Amerika Serikat, akhir bulan ini. “Tidak masuk akal mempertemukan dua keluaraga yang terpisah karena perang, dalam suasan perang ugal-ugalan,” ujar juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea, seperti diwartakan CNN, (Jumat, 7/2).

Menteri Unifikasi Korsel Utara Rhoo Kihl-Jae sempat menyatakan, pertemuan 100-an orang dari masing-masing pihak akan digelar pada 20 hingga 25 Februari, berdasarkan atas perundingan kedua belah pihak. 

Korut menyatakan, latihan militer gabungan Korsel dan AS, tak lain bentuk awal dari sebuah invasi. Korut sempat menawarkan hubungan yang lebih harmonis kepada Korsel tahun ini, dengan syarat Korsel tidak menggelar latihan militer bersama AS. Tawaran tersebut langsung ditolak Soul dan Washington.

Reuni dua keluarga Korea yang terpisah merupakan isu yang emosional. Mereka yang terpisah semasa perang Korea pada 1950 hingga 1953, hari ini umumnya sudah menginjak usia 80-an atau 90-an tahun.

Tahun ini, rencananya reuni akan dilangsungkan di Gunung Kumgang, kawasan Korea Utara di perbatasan dua Korea yang sering dijadikan area kerja sama dua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement