REPUBLIKA.CO.ID, HOMS -- Pengiriman bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa ke daerah dikuasai pemberontak di kota Homs, Suriah, dimulai pada Sabtu atau sehari setelah puluhan warga diselamatkan dari lebih dari 600 hari pengepungan tentara.
Pengungsian dari Homs dan pengiriman makanan serta obat merupakan bagian dari kesepakatan, yang ditengahi PBB, antara pemerintah dengan kelompok oposisi bersenjata setelah perundingan berbulan-bulan.
"Tim PBB telah menyiapkan bantuan makanan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya untuk pengiriman segera setelah kelompok pertama warga sipil berada di luar (kota) dan kami berharap untuk mengirimkan bantuan ini pada Sabtu pagi," kata koordinator kemanusiaan Peserikatan Bangsa Bangsa di Suriah, Yacoub El Hillo.
"Kami memuji semua yang terlibat untuk mencapai kesepakatan bersejarah hari ini," kata Hillo yang mengawasi pengiriman.
Juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa, Farhan Haq, mengatakan operasi akan terus berlanjut.
"Kami melihat bahwa sebagian besar operasi berjalan lancar, namun ada laporan terisolasi tentang suara tembakan pada hari itu (Jumat)," katanya.
"Kami akan mencoba untuk mengevakuasi lebih banyak warga sipil dan memberikan bantuan dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.