REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, jumlah warga sipil yang tewas dalam konflik di Afganistan meningkat 14 persen dibanding tahun lalu. Dalam laporannya, PBB mengatakan hampir 3.000 warga sipil tewas dan lebih dari 5.600 mengalami luka-luka selama tahun 2013, Sabtu (8/2).
Sebagian besar warga yang tewas adalah wanita dan anak-anak. Umumnya mereka tewas karena serangan bom pinggir jalan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok perlawanan, termasuk Taliban.
Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan membandingkan data perempuan dan anak-anak yang tewas selama dua tahun terakhir. Jumlah anak-anak dan perempuan yang tewas selama 2013 masing-masing meningkat 34 persen dan 36 persen dibanding 2012.
Hal ini menjadikan tahun 2013 menjadi salah satu tahun terburuk sejak keruntuhan Taliban pada 2001. Perang terburuk di Afghanistan tercatat pada 2011 ketika 3.133 warga sipil tewas.