REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Babak baru perundingan antara Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengenai kerja sama bilateral berjalan konstruktif, kata Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi, Sabtu (8/2).
Pembicaraan antara Iran dan IAEA tersebut, yang dimulai di Ibu Kota Iran, Teheran, "bagus, konstruktif dan bergerak maju", dan kedua pihak berencana melanjutkan perundingan "aktif" mereka pada Ahad, kata Kamalvandi sebagaimana dikutip oleh Press TV.
Pembicaraan pada hari pertama berlangsung selama lima jam, kata Kamalvandi. Ia menambahkan kedua pihak membahas beberapa pasal secara lebih lanjut, yang telah disepakati sebelumnya.
Iran mengadakan pembicaraan dengan IAEA "dengan kepercayaan baik" guna menghilangkan "kerancuan palsu" mengenai program nuklir Teheran, sebab Republik Islam itu tidak secara hukum diwajibkan berdasarkan (Kesepakatan) Perlindungan untuk menanggapi ketidak-jelasan serta penyelidikan semacam itu", kata Kamalvandi.
Delegasi IAEA tersebut juga menyampaikan kepuasan terhadap kerja sama Iran dalam penerapan kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya dengan badan nuklir PBB itu, kata Kamalvandi sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Ia menyampaikan harapan bahwa kedua pihak bisa mengakhiri perundingan mereka pada Ahad. Belum ada komentar dari delegasi IAEA.
Para pemeriksa IAEA mengunjungi tambang uranium Gachin di Iran Selatan pada Januari 2014 dan instalasi produksi air berat Arak pada Desember 2013.
Pemeriksaan tersebut dilakukan sejalan dengan penerapan kesepakatan yang ditandatangani antara pemimpin AEOI Ali-Akbar Salehi dan IAEA Direktur Jenderal Yukiya Amano di Teheran pada 11 November 2013.
Wakil Direktur Jenderal IAEA dan Ketua Departemen Perlindungan Tero Tapio Varjoranta serta dua pejabat lain tiba di Teheran pada Jumat (7/2).