REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Satu pesawat angkut militer yang membawa personel angkatan bersenjata dan keluarga mereka dilaporkan menabrak sebuah gunung di bagian timur Aljazair pada Selasa (11/2). Seorang pejabat lokal menyatakan kecelakaan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
"Pesawat itu menabrak gunung dan meledak. Beberapa mayat dinyatakan terbakar dan telah menjadi abu sehingga tidak dapat diidentifikasi," kata pejabat itu kepada kantor berita Reuters melalui telepon dari provinsi Oum El Bouaghi yang terletak sekitar 500 kilomater dari Aljir, ibu kota Aljazair, Rabu (12/2).
Juru bicara militer Aljazair wilayah timur Kolonel Lahmadi Bouguern mengatakan kepada kantor berita Aljazair APS bahwa pesawat C-130 Hercules tersebut membawa 99 penumpang dan empat awak tapi masih belum dapat menemukan korban tewas.
Dia menambahkan bahwa cuaca buruk dan angin kencang mungkin telah menjadi faktor utama dalam kecelakaan. Stasiun TV Swasta Ennahar, yang mengutip dari sumber informasi terpercaya, melaporkan bahwa setidaknya 103 orang penumpang pesawat tersebut tewas.
Sedangkan pejabat lain sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa terdapat satu orang penyintas dari kecelakaan itu dan 53 jenazah telah ditemukan sejauh ini.
Kementerian Pertahanan Aljazair mengatakan telah membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki kecelakaan penerbangan tersebut. "Informasi detail akan segera diberikan setelah informasi baru tersedia," katanya dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh APS.
Kepala Staf Angkatan Darat dan Wakil Menteri Pertahanan Ahmed Gaid Salah akan mengunjungi lokasi kecelakaan pesawat tersebut. Pesawat pengangkut personel militer itu lepas landas dari Provinsi Tamanrasset di bagian Aljazair dan hendak menuju timur kota Constantine, seperti yang dilansir APS.
Jika jumlah korban tewas dikonfirmasi sebanyak 103 orang maka kecelakaan tersebut merupakan yang terburuk di Aljazair sejak tahun 2003 ketika sebuah jet milik penerbangan Air Algerie jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara di Tamangrasset, yang menewaskan 102 orang.