REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Israel dan wilayah Palestina pekan depan karena dia harus menangani bencana banjir di dalam negerinya.
Cameron dijadwalkan melakukan perjalanan pada 18 dan 19 Februari meskipun belum diumumkan secara resmi karena alasan keamanan. Pada jumpa pers tentang banjir di Inggris yang telah mempengaruhi tanah pertanian besar di bagian selatan negara itu, PM Cameron mengatakan ia akan terus memimpin komando langsung untuk menangani krisis tersebut.
"Saya akan terus memimpin aksi tanggap nasional dengan memimpin rapat komite darurat pemerintah, Cobra. Saya membatalkan kunjungan ke Timur Tengah pekan depan," ujar Cameron kepada wartawan, selasa (11/2).
Dia menambahkan, "saya akan menyampaikan permintaan maaf saya untuk Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu dan Presiden (Mahmud) Abbas hari ini, tapi tidak ada yang lebih penting daripada menangani banjir ini."
Kunjungan tersebut tadinya akan menjadi kunjungan pertama Cameron ke Israel sejak ia menjabat sebagai perdana menteri Inggris pada tahun 2010, meskipun pemimpin Konservatif Inggris itu telah melakukan kunjungan saat ia sebagai oposisi.