REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, memperingatkan pada Selasa (12/2) bahwa banjir yang melanda sejumlah kawasan di negara itu sepertinya akan memburuk. Pemerintah Inggris menghadapi kecaman karena dianggap tak siap menangani bencana banjir.
Tentara dikerahkan membantu mengatasi banjir yang situasinya memburuk di bagian selatan Inggris, sementara ratusan rumah terendam di sepanjang daerah aliran Sungai Thames dan layanan tarnsportasi kereta api terganggu akibat cuaca buruk.
Kota-kota dan desa di sepanjang sungai tersebut di sebelah barat London berubah jadi laguna. Lebih 1.000 rumah telah dikosongkan di sepanjang Thames, di desa-desa dan kota seperti Wraysbury, Datchet dan Chertsey dan situasi diramalkan memburuk karena hujan lebat dan badai bergerak pada Jumat.
"Tak ada tanda ancaman ini akan berkurang, dan hujan serta angin kencang diramalkan masih terjadi pekan ini, keadaan memburuk sebelum membaik," kata Cameron kepada wartawan di kantornya Downing Street.
"Dana bukan masalah dalam usaha pertolongan. Berapapun yang diperlukan akan dikeluarkan. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," tambah Cameron.
Banjir untuk pertama kali melanda kawasan pedesaan Sommerset di bagian baratdaya tetapi sekarang meluas ke kota-kota dan desa-desa sepajang Thames di bagian tenggara, dan mendekati London. Sebanyak 1.600 tentara telah dikerahkan dan sebagian sudah mengisi karung-karung dengan pasir di Wraysbury.