REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Polisi Cina menahan seorang pria yang dituduh menjadi biang kepanikan warga di Provinsi Hubei. Lelaki itu dituding telah menyebarkan rumor alias berita palsu tentang masuknya wabah flu burung di daerah tempat tinggalnya tersebut.
Kantor berita Xinhua melaporkan, pria pemilik nama keluarga Zhou ditahan oleh pihak berwenang di Hubei karena memposting berita bohong melalui platform mobile messaging WeChat, akhir pekan lalu. Di situ, Zhou mengatakan ada seorang dokter di Rumah Sakit Umum Yichang yang meninggal karena virus H7N9 (flu burung).
“Dokter itu seorang wanita berumur 31 tahun, dan sedang hamil,” Zhou menambahkan cerita hoax-nya itu dengan sentuhan dramatis.
Rumor yang diembuskan Zhou tersebut kemudian menyebar dengan cepat dan ramai dibincangkan di situs media sosial Cina. Tak pelak, berita karangan itu memicu kepanikan di kalangan warga Hubei.
Sebagian masyarakat di daerah itu bahkan mengira pemerintah setempat tengah berusaha menutup-nutupi apa yang sedang terjadi sebenarnya di wilayah mereka.
Pemerintah Provinsi Hubei segera menepis kabar yang meresahkan tersebut. Mereka menegaskan, sejauh ini belum ada satu pun laporan mengenai kasus kematian manusia akibat flu burung di daerah itu.
Pihak berwenang di Hubei menyatakan, penahanan terhadap Zhou harus dilakukan untuk menjaga stabilitas sosial dan menyetop penyebaran berita-berita bohong yang dapat menyebabkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.