REPUBLIKA.CO.ID,KARACHI -- Bom bunuh diri kembali meledak di Pakistan. Kali ini menyerang sebuah bus milik polisi di kawasan Karachi, kota terbesar di Pakistan yang juga ibu kota Provinsi Sindh. Ledakan besar terdengar Kamis (13/2) pagi di dekat jalan raya nasional di Karachi.
Pejabat senior kepolisian, Muhammad Iqbal mengatakan, ledakan terjadi karena bus ditabrak sebuah mobil van bermuatan bahan peledak. "Mobil sarat bahan peledak menghantam bus polisi yang mengangkut para petugas yang akan melakukan tugas keamanan,’’ kata dia.
Dokter di rumah sakit Kota Jinnah mengatakan bahwa mereka telah menerima 11 mayat dan mengatakan sedikitnya 10 petugas berada dalam kondisi kritis. Dilansir dari BBC, bus berisi sekitar 50 orang dan bersiap meninggalkan pusat pelatihan. Saluran televisi lokal menunjukan pecahan kaca dan potongan kendaraan yang tersebar di lokasi ledakan.
Jurnalis BBC mengutarakan bahwa kejadian ini merupakan salah satu serangan terhadap polisi yang paling berdarah di Karachi dalam beberapa bulan terakhir. Ratusan polisi telah kehilangan nyawa mereka dalam memerangi para militan dan geng-geng kriminal terkait dengan etnis, politik dan partai utama kota.
Polisi Rao Anwaar mengatakan, hingga saat ini belum ada yang dipastikan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan bunuh diri ini.
Karachi dikenal sebagai kota metropolitan yang tingkat penegakan hukumnya rendah di Pakistan. Kota komersil ini memang telah diganggu selama bertahun-tahun oleh kekerasan sektarian, etnis dan politik. Serangan itu adalah serangan terbaru dalam serangkaian serangan yang datang pada saat pemerintah Pakistan sedang mencoba untuk mencapai kesepakatan damai dengan Taliban setempat.