Kamis 13 Feb 2014 16:34 WIB

Israel Tutup Akses 70 Pasien Gaza

Rep: Alicia Saqina/ Red: Fernan Rahadi
Tentara Israel mengendarai tank di dekat perbatasan Gaza, Israel selatan.
Foto: AP
Tentara Israel mengendarai tank di dekat perbatasan Gaza, Israel selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pihak berwenang Israel telah memblokir 70 pasien dari Gaza saat hendak memasuki Israel untuk mendapatkan perawatan medis. Dikutip dari Alarabiya News, Rabu (12/2), akses puluhan warga Gaza yang hendak ke Israel itu terhalang karena dokumen transfer mereka ditandai dengan lambang ‘Negara Palestina’.

 

Hingga saat ini, secara resmi dan tertulis area itu telah menggunakan istilah ‘Teritorial Palestina’. Namun lambang tersebut sempat mengalami perubahan pada pertengahan Desember lalu. Israel pun sangat menentang perubahan lambang tersebut. Sebelumnya, Palestina mengubah lambang negaranya itu usai berselang setahun mendapat pengakuan dunia sebagai negara pengamat PBB.

 

‘’Israel telah menghalangi 70 orang yang sakit yang harus segera pergi ke rumah sakit Israel dari persimpangan Erez,’’ ujar pejabat senior Palestina, di kantor koordinasi Gaza. Pejabat itu mengungkapkan, permasalahan tersebut terletak pada izin 70 pasien Gaza yang harus mendapatkan penanganan kesehatan di Israel. Pada dokumen surat permintaan transfer 70 warga itu, tertera lambang ‘Palestina’.

 

‘’Itu pun yang baru terjadi di pekan ini saja, di mana mereka (pasien) baru memberitahu saya secara pribadi, bahwa Israel telah menolak untuk berurusan dengan dokumen ini,’’ kata dia. ‘’Ini merupakan keputusan politik Israel untuk melakukan tekanan dalam negosiasi,’’ sambungnya, yang menyatakan hal tersebut mengacu pada pembicaraan perdamaian pimpinan antara Israel dan Palestina.

 

Terkait hal tersebut, masih belum ada reaksi dari unit Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas koordinasi urusan sipil di wilayah Palestina, COGAT.

 

Pejabat senior dari Kementerian Kesehatan Hamas, yang bertanggung jawab atas permintaan perawatan eksternal, menyatakan penghalangan akses warga Gaza yang hendak berobat itu baru terjadi untuk pertama kalinyasejak pertengahan Desember. ‘’Pihak Israel memberitahu kami bahwa menyusul adanya keputusan dari COGAT, mereka mengatakan tidak akan memberikan izin apapun kepada pasien dengan logo tersebut,’’ kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement