Kamis 13 Feb 2014 16:54 WIB

Indonesia-AS Akan Tanda Tangani Dua Nota Kesepahaman

Marty Natalegawa
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat akan menandatangani dua nota kesepahaman dalam kunjungan kerja Menteri Luar Negeri AS John F Kerry ke Indonesia pada 15-17 Februari.

"Dalam pertemuan pada kunjungan kerja Menlu AS Kerry akan dibahas beberapa masalah bilateral. Selain itu, antara Indonesia dan AS akan ditandatangani dua nota kesepahaman dalam dua bidang," kata Menlu RI Marty Natalegawa di Jakarta, Kamis.

Marty mengatakan nota kesepahaman pertama yang akan ditandatangani adalah di bidang Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (South-South and Triangular Cooperation).

"MoU ini adalah suatu bentuk kerja sama yang melibatkan Indonesia dan AS, yang tujuannya mengulurkan kemitraan kepada negara pihak ketiga, dalam rangka meningkatkan kapasitas negara itu di bidang-bidang tertentu. Misalnya, di bidang pembangunan, demokrasi, dan HAM," jelasnya.

Selanjutnya, ia menyampaikan nota kesepahaman kedua yang akan ditandatangani adalah di bidang perlindungan satwa liar dan pemberantasan penyelundupan satwa liar.

"Masalah kegiatan penyelundupan satwa liar merupakan suatu persoalan yang menjadi kepedulian kita semua, maka dalam kunjungan Menlu Kerry nanti kami akan menandatangani MoU di bidang tersebut," ujarnya.

Kunjungan Menlu AS itu ke Jakarta, menurut dia, merupakan suatu rangkaian tur ke negara-negara Asia. Dalam tur ke Asia, Menlu Kerry mengunjungi beberapa negara, antara lain Korea Selatan, China, dan Indonesia.

Sebelumnya, kunjungan Kerry terakhir ke Indonesia untuk menghadiri acara APEC di Bali.

"Dalam kunjungan kali ini, Menlu Kerry akan fokus pada upaya peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara. Sebagaimana diketahui, sejak 2010 antara Indonesia dan AS telah ditetapkan hubungan yang bersifat kemitraan komprehensif," ucap Marty.

"Komprehensif ini berarti hubungan Indonesia dan AS memang bersifat luas mencakup bidang politik, ekonomi, keamanan, dan juga sosial budaya," lanjutnya.

Terkait hal itu, kata Marty, telah disusun rencana aksi untuk memberikan makna dan bobot terhadap upaya peningkatan hubungan bilateral tersebut.

"Secara khusus, kedua pihak akan mengadakan 'joint commission meeting' (pertemuan komisi bersama) Indonesia dan AS yang secara berkala diadakan. Maka pertemuan kami nanti juga dalam rangka membahas 'joint commission meeting' ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement