REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL –- Setelah berkali-kali didesak tetangganya untuk menghentikan latihan militer dengan AS, Korea Selatan akhirnya menolak. Penolakan tersebut disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi antara Korea Utara dan Korea Selatan di Panmunjom, Rabu (12/2) kemarin.
Dalam pertemuan itu, Korut terus menerus mendesak Korsel serta mengancam akan membatalkan reuni keluarga yang terpisah sejak perang Korea 1950-1953. “Korea Utara berkali-kali menuntut untuk menunda latihan militer selama dua hari karena bersamaan dengan agenda reuni keluarga Korut dan Korsel,” kata Menteri Unifikasi Korea Selatan Ryoo Kihl-jae seperti dilansir dari Reuters.
Ia menambahkan, tuntutan tersebut tidak akan dipenuhi oleh Korsel. Ryoo sendiri adalah pembuat kebijakan Korea Selatan untuk Korut.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan latihan militer gabungan itu akan tetap digelar sesuai jadwalnya pada akhir bulan ini. Pihaknya juga menyampaikan bahwa pasukan militer serta peralatan latihan telah dikerahkan.
Pada dasarnya, Korea Utara juga setuju untuk menggelar acara reuni keluarga. Namun Korut tidak ingin acaratersebut digelar bersamaan dengan latihan militer gabungan Korea Selatan danAmerika Serikat.
Korea Utara mendesak Korea Selatan untuk menunda latihan militer tahunan selama dua hari. Latihan militer tu dimulai pada 24 Februari, sementara reuni keluarga akan digelar pada 20-25 Februari. Korsel sendiri berkeras bahwa latihan militer gabungan itu tidak dapat dikaitkan dengan masalah kemanusian.