REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana membangun sekolah agama Yahudi di Alquds. Rencana ini menambah deretan panjang ulah Israel.
"Yang mengkhawatirkan lagi, Israel juga akan memindahkan beberapa kantor pemerintah di sana," ucap Ahmad Qorei, Kepala Departemen Urusan Yerusalem, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), seperti dilansir World Buletin, Rabu (13/2).
Qorei mengungkap kabinet Israel telah menetapkan kawasan Sheikh Jarrah sebagai lokasi pembangunan sekolah dan kantor pemerintahan itu. Ini dimaksudkan guna menghalangi niatan Palestina menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina merdeka di masa depan.
"Anda tahu, proyek-proyek ini ilegal. Tidak sah, ucapnya.
Komite PLO pada urusan Alquds dijadwalkan bertemu pada Rabu untuk membahas tindakan Israel tersebut. Pada Jumat lalu, puluhan Muslim Palestina menderita luka-luka akibat Israel menyerbu rombongan jamaah Masjid Al - Aqsa di Al - Quds. Mereka mendapat serangan granat kejut dan peluru karet.
Sebelumnya, pasukan Israel juga menyerbu sejumlah rumah di Alquds. Mereka menangkap lima anak-anak. Menurut saksi mata, anak-anak yang ditangkap berusia 15 tahun. Pada hari yang sama, sebuah keluarga Palestina diperintahkan mengosongkan tempat tinggal mereka.