REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO-- Pemerintah Jepang akan kembali mengoperasikan 10 reakror nuklir musim panas ini mempertimbangkan beban listrik musim itu. Pemerintah Jepang berharap dapat kembali memenuhi kebutuhan energi domestik mulai Maret bersamaan dengan berakhirnya tahun anggaran.
Program Pemerintah itu sempat tertunda untuk menghindari dampak negatif terhadap pemilihan Gubernur Tokyo, demikian dilansir //Tokyo Times//, Kamis (13/2). Pemerintah juga menununggu hasil evaluasi Otoritas Pengaturan Nuklir (RNA) atas keamanan pengoperasian reaktor nuklir.
Pandangan otoritas lokal juga dibutuhkan sebelum reaktor dioperasikan. Sebanyak 48 reaktor nuklir Jepang dihentikan operasinya setelah sebuah reaktor nuklir sebuah perusahaan energi Kansai Electric Power Co.’s Oi di Oi, Prefektur Fukui, mendadak berhenti beroperasi.
Sebelum September, 46 reaktor telah dinon-aktifkan pasca gempa 9.0 SR dan tsunami menghantam Jepang pada Maret 2011.