Sabtu 15 Feb 2014 00:00 WIB

Pihak Bertikai Suriah: Perundingan Damai 'Tidak Ada Kemajuan'

Pemimpin Oposisi Suriah, Ahmad Jarba.
Foto: en.alalam.ir
Pemimpin Oposisi Suriah, Ahmad Jarba.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA- Putaran baru perundingan antara pemerintah dan oposisi Suriah yang diperantarai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menghasilkan kemajuan, demikian dinyatakan kedua pihak bertikai, Jumat.

"Kami sangat menyesalkan bahwa putaran ini tidak membawa kemajuan apapun," kata wakil menteri luar negeri Suriah, Faisal Muqdad, kepada para wartawan di saat kedua belah pihak saling melempar kesalahan kepada satu sama lain atas buntunya perundingan di Jenewa.

Perundingan itu merupakan putaran kedua, yang dimulai pada Senin kemarin. Ketika berbicara secara terpisah beberapa menit sebelumnya, juru bicara oposisi Louay Safi mengeluh karena pihak pemerintah tidak mau mengalah. "Perundingan menemui jalan buntu," kata Safi.

Jika situasi ini tidak berubah. Ini artinya perundingan tidak bergerak maju menuju penyelesaian politik. Saat ini kita menunggu kemajuan yang serius. Seperti yang terjadi pada perundingan pertama kalinya yang berlangsung pada bulan Januari, kedua pihak menghabiskan pekan ini dengan berselisih soal masalah-masalah apa yang harus dijadikan sebagai agenda utama.

Hal itu membuat jalannya perundingan menjadi terhalang. Pihak oposisi bersikeras bahwa perundingan perdamaian harus memusatkan pembahasan pada peralihan politik Suriah dari aturan satu-partai di bawah Presiden Bashar al-Assad.

Para perunding dari pihak pemerintah telah menolak membahas rencana berisi 24 butir yang diajukan oleh oposisi. Rencana itu dibuat untuk merancang badan peralihan guna menghentikan kekerasan serta membuka jalan bagi diselenggarakannya pemilihan umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement