Sabtu 15 Feb 2014 07:42 WIB

Korea Utara, Negosiasi Dengan Kartu Nuklir

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Kim Il-sung saat memproklamasikan pendirian negara Korea Utara
Foto: historia
Kim Il-sung saat memproklamasikan pendirian negara Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Utara memainkan kartu nuklir untuk mendapatkan posisi tawar saat harus bernegosiasi dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) dengan meningkatkan program nuklirnya.

Di tengah spekulasi Pyongyang menyiapkan langkah lanjutan ujicoba nuklir tahap empatnya dalam waktu yang seberapa lama lagi. Institut AS-Korea di John Hopkins School of Advanced International Studies mempublikasikan foto citra satelit yang menunjukkan peningkatan aktifitas penggalian situs ujicoba ledakan nuklir bawah tanah di timur laut Punggye-ri.

''Tekanan diplomatik Korea Utara juga terus menuntut penjelasan atas ujicoba nuklir yang dinilai terlalu besar,'' kata seoranng profesor Studi Korea Utara Universitas Dongguk, Ko Yo-hwan kepada Korea Times, Jumat (14/2).

Dengan memberi sinyal mampu meningkatkan ujicoba nuklir, Ko melihat Korea Utara secara tidak langsung sedang menekan Korea Selatan dan AS untuk membuka jalan dialog. ''Korea Utara menggunakan nuklir sebagai kartu meraih untung,'' kata Ko.

Seoul dan Washington, selama pertemuan kementerian luar negeri pekan ini, sepakat tidak akan bergabung dalam dialog enam kubu kecuali jika Korea Utara menunjukkan aksi konkret denuklirisasi.

Belakangan ini Pyongyang terlihat menunjukkan gelagat rekonsiliasi tapi ini masih terlalu lemah untuk dipahami Seoul sebelum program nukirnya ditunda.

sumber : Korea Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement