Sabtu 15 Feb 2014 10:49 WIB

Sineas Australia Dukung Wacana Pengetatan Pembajakan di Internet

Keluarga bermain internet (ilustrasi)
Foto: IST
Keluarga bermain internet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Wacana pengetatan aturan mengenai pembajakan di internet  ini diapresiasi oleh kalangan sineas Australia.  Asosiasi Sineas Australia yang mewakili pemilik studio dan distributor program film dan TV langsung  menyatakan mendukung wacana yang dilontarkan Jaksa Agung George Brandis tersebut.

Mereka juga membantah klaim ISP yang menilai skema peringatan tidak efektif mencegah pembajakan.

Asosiasi film Australia mengatakan memblokir situs-situs nakal adalah solusi efektif yang telah berhasil  menekan pembajakan di banyak negara.

Meski demikian sejumlah sineas mengakui kalau skema peringatan bagi pengguna internet dan pemblokiran situs bukan satu-satunya cara.

Pembuat film Australia sekaligus pemerhati karya digital dan hak cipta, Dan Ilic mengatakan distribusi juga menjadi salah satu faktor yang memicu pembajakan di internet.

"Sering kali aksi pembajakan disebabkan karena rasa frustasi lantaran sulitnya mengakses sebuah karya cipta yang tidak tersedia di semua chanel resmi,” katanya.

Dia mengatakan pembajakan di internet tidak Cuma melanda perusahaan film besar saja tapi juga industri film yang berskala kecil.

"Para pembuat film berjudul One Hundred Bloody Acres misalnya film bergenre shock-horor itu dirilis awal tahun ini, mereka membuat film dengan anggaran yang sangat kecil dan karena itu film tersebut sangat mudah dicuri secara online, tidak ada orang yang pergi ke bioskop untuk menontonnya, "katanya.

"Namun disisi lain dibalik kondisi itu adalah para distributor film memang memilih untuk tidak menayangkannya di banyak bioskop.

"Di setiap ibu kota Australia Anda hanya bisa melihatnya di satu bioskop, sehingga untuk bisa menonton film tersebut orang harus pergi ke bioskop yang ada di ibu kota negara bagian yang dekat dengan mereka dan situasi seperti sangat tidak sesuai lagi dengan dunia saat ini,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement