REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India dan Indonesia mungkin dapat disamakan dalam kasus munculnya tokoh baru dalam dunia politik.
Di Indonesia ada Joko Widodo (Jokowi) dan di India ada Arvind Kejriwal. Di dunia maya, netizen dari India sering menyebut Jokowi sebagai 'Arvind Kejriwal'nya Indonesia dan ada juga yang menyebut Arvind Kejriwal sebagai 'Jokowinya' India.
Bedanya, Arvind Kejriwal telah membentuk partai baru bernama Aam Aadmi Party (AAP) alias Partai Rakyat Jelata dan menduduki posisi sebagai Menteri Besar New Delhi, Ibu Kota India. Sementara Jokowi sampai saat ini belum membentuk partai sendiri walau pendukungnya cukup banyak untuk mengoptimalkan potensi politik di masa mendatang. (Baca: Politikus India: Pelemparan Telur Tanda Iri)
Lompatan politik Arvind Kejriwal mengundang perhatian media asing. Los Angeles Times menuliskan berita 'In India, upstart Aam Aadmi Party is shaking up traditional politics ' Sabtu (15/2) yang mengulas langkah Kejriwal menggetarkan atau mengobok-obok politik nasional yang selama ini hanya dikuasai mayoritas oleh Partai Kongres dan Partai Bharatiya Janata Party (BJP).
"Sebelumnya, rakyat tidak ada pilihan, akan tetapi partai ini telah mengubah makna politik di kalangan generasi muda," kata Sakit Poswal, seorang insinyur simpatisan AAP kepada Latimes.
Setelah menguasai Ibukota, partai yang terkenal dengan gerakan anti korupsi ini berencana melakukan kampanye besar-besaran untuk menggusur dominasi partai lama di berbagai negara bagian.
"Jelas kami mempunyai langkah untuk menggapai sesuatu yang lebih besar dari yang kami pikirkan, sesuatu yang lebih besar dari apa yang bisa kami buat, sesuatu yang lebih besar dari yang layak kami dapatkan," kata Yogendra Yadav, Kepala Strategi partai AAP.
Bagaimana masa depan partai baru ini, hanya sejarah yang dapat menentukannya. Walaupun ada yang melihat bahwa partai ini hanya 'permainan' dari partai lama, yang berkuasa saat ini dan menjadi partai terbesar pengusung koalisinya di tingkat New Delhi yakni Partai Kongres, untuk menciptakan keseimbangan politik terhadap musuh bebuyutannya BJP yang radikal dan tambah kuat.