Senin 17 Feb 2014 03:58 WIB

Ekstremis Inggris Kembali dari Suriah

Ekstrimis Inggris (Ilustrasi)
Foto: infopalestina
Ekstrimis Inggris (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekitar 250 ekstrimis berbasis di Inggris yang pergi untuk berlatih dan bertempur di Suriah telah kembali ke negaranya. Seperti diketahui, selama dua tahun terakhir lebih dari 400 warga Inggris telah pergi ke Suriah dan sekarang lebih dari setengahnya telah kembali.

Seorang sumber senior Whitehall seperti dikutip huffingtonpost.co.uk mengatakan, ancaman kepulangan mereka dari Suriah serius dan menyajikan tantangan nyata bagi badan-badan intelijen. Namun, tidak semua dari mereka yang kembali akan mulai terlibat dalam perencanaan serangan yang berbasis di Inggris.

Abdul Waheed Majeed (41tahun), diduga bertanggung jawab karena mengemudikan truk ke dalam penjara di Aleppo dan meledakkan bom awal bulan ini. Dia adalah di antara sekitar 20 warga Inggris yang tewas dalam pertempuran di negara yang dilanda perang.

Pejabat keamanan dan politisi senior telah memperingatkan adanya potensi gelombang pejuang asing radikal yang kembali ke Inggris dari perang Suriah.

Direktur jenderal MI5, Andrew Parker, mengatakan kepada anggota parlemen tahun lalu bahwa perang saudara di Suriah telah menjadi magnet bagi ratusan warga Inggris mencari kesempatan untuk melakukan aktivitas jihad. Banyak di antaranya telah menjalin kontak dengan kelompok pendukung al Qaida sebelum kembali ke Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement