Senin 17 Feb 2014 07:01 WIB

Pesawat Kembali Hilang di Nepal

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
Evakuasi Alex Supeli beberapa menit setelah pesawat jatuh.
Foto: Antara
Evakuasi Alex Supeli beberapa menit setelah pesawat jatuh.

REPUBLIKA.CO.ID, NEPAL -- Sebuah pesawat kecil milik negara yang dikelola Nepal Airlines Corporation dilaporkan hilang dalam cuaca buruk di barat Nepal, Ahad (16/2) waktu setempat. Pesawat ini membawa 18 orang di dalamnya. 

Petugas mengatakan pesawat buatan Kanada Twin Otter itu tepatnya membawa 14 orang dewasa, satu bayi dan tiga awak kapal. Pesawat dijadwalkan menuju Jumla di bagian barat Nepal dari kota wisata Pokhara, 125 km dari bagian barat Kathmandu.

Pejabat bandara Dharmendra Pandey mengatakan menara kontrol kehilangan kontak dengan kapal tak lama setelah lepas landas. Saluran televisi setempat mengabarkan bahwa pesawat tersebut jatuh di distrik Arghakhanchi. Sementara Pandey dan polisi setempat mengatakan mereka tidak memiliki informasi tentang kecelakaan apa pun.

Cuaca di akhir pekan ini memang memasuki masa cukup buruk. Hujan  dan salju turun di beberapa daerah pegunungan. Saat kehilangan kontak, cuaca sedang hujan. Cuaca buruk ini pun menghambat pencarian.

Pihak berwenang mengatakan helikopter yang ditugaskan melakukan penyelamatan ke lokasi hilang tidak dapat terbang lama. Kehilangan kontak dengan pesawat kali ini menambah panjang daftar catatan kecelakaan di Nepal. 

Sekitar 13 penerbangan swasta ke hampir 50 bandara terjadi melalui lokasi-lokasi sulit di perbukitan terpencil Nepal. Pegunungan dan cuaca yang sering berawan juga menjadi salah satu faktor. Terlebih tidak ada akses untuk jalan darat.

Desember lalu, Uni Eropa mencatat daftar hitam pada penerbangan Nepal. Mereka melarang penerbangan Nepal bertolak menuju Uni Eropa untuk alasan keselamatan. Setidaknya 97 orang tewas dalam enam kecelakaan udara di Nepal sejak 2010. 

Kecelaan terburuk terjadi September 2012. Saat itu, 19 orang tewas dalam jatuhnya pesawat Dornier di Kathmandu setelah lepas landas dari Lukla, gerbang ke Gunung Everest.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement