REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicholas Maduro pada Ahad (16/2), memerintahkan tiga pejabat diplomatik Amerika Serikat untuk meninggalkan Venezuela. Maduro menuduh ketiganya berkonspirasi dengan oposisi untuk melawan pemerintahannya.
Maduro yang mengumumkan pengusiran tersebut melalui TV nasional tak menyebut nama ketiga pejabat AS yang dimintanya pulang. Rencananya Kementerian Luar Negeri Venezuela akan merinci nama-nama pejabat itu pada Senin (17/2).
Maduro menuduh tiga pejabat AS tersebut, membantu menghasut mahasiswa untuk melakukan aksi demo. Menurutnya pihak berwenang Venezuela melihat, ketiga pejabat AS kerap mengadakan pertemuan di perguruan tinggi swasta selama dua bulan terakhir."Venezuela tak menerima perintah dari siapa pun!" serunya.
Pengumuman pengusiran tiga pejabat AS, datang setelah Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinannya terkait keadaan Venezuela saat ini. Termasuk mengenai surat perintah penangkapan pemimpin oposisi Leopoldo Lopez.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf, Sabtu (15/2), mengatakan AS sangat prihatin dengan ketegangan dan kekerasan pada aksi protes Rabu (12/2) lalu. "Kami bergabung dengan sekertaris jenderal (organisasi negara-negara AS), mengutuk kekerasan dan menyerukan pihak berwenang untuk menyelidiki dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kematian demonstran," ujarnya.