Senin 17 Feb 2014 18:41 WIB

Pembicaraan Nuklir Iran akan Kembali Digelar

Rep: Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Negosiasi atas program nuklir Iran akan kembali dimulai pekan ini. Pembicaraan akan berlangsung di tengah menegangnya hubungan Teheran dan Washington.

Para negosiator akan bertemu di Wina pada Selasa (18/2). Empat pekan setelah Iran menangguhkan pengayaan uranium tingkat tingginya, sebagai pertukaran dengan bantuan sanksi.

Selama jeda empat pekan tersebut, ketegangan terus meningkat antara Iran dan Amerika Serikat. Kedua negara saling mengkritik kelemahan para pemimpin mereka.

Presiden Barack Obama telah diserang untuk memenuhi tuntutan Iran. Hal ini membuat sekutu kunci AS, Israel dan negara Arab Saudi serta Timur Tengah berencana melawan ancaman potensial Iran dengan rencana nuklir mereka sendiri.

Obama selama ini mencoba menghalau pembicaraan Kongres AS mengenai sanksi baru untuk Iran. Namun Obama telah menggunakan 'bahasa' yang lebih keras pada Teheran. "Jika mereka (Iran) memenuhi apa yang secara teknis menjamin kita, maka ada kesepakatan yang akan dibuat. Jika tidak, maka tak ada," kata Obama.

sumber : Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement