REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Setidaknya 24 orang tewas dalam ledakan-ledakan bom di ibu kota Irak Senin malam, termasuk ledakan di dekat dua masjid Muslim Syiah dan stasiun bus yang sibuk, kata polisi dan petugas medis.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas salah satu serangan itu, tetapi Syiah sering menjadi sasaran gerilyawan Sunni yang telah mendapatkan kembali tanah di Irak pada tahun lalu dan menyerbu beberapa kota dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam serangan paling mematikan Senin, satu minibus dikemas dengan bahan peledak meledak di satu stasiun bus di distrik utama Syiah Ur di Baghdad utara, menewaskan sedikitnya 11 orang, kata polisi dan sumber-sumber medis.
"Minibus yang diparkir di dalam garasi menimbulkan kecurigaan dan ketika para penumpang mulai berteriak memanggil pengemudinya, kendaraan itu meledak," kata sopir bus Farah Abbas. "Banyak orang yang dilemparkan oleh ledakan dan kendaraan terbakar".
Sebanyak sembilan orang tewas dalam serangan bom mobil yang menargetkan masjid di distrik yang didominasi Syiah Baghdad Amil dan Karrada, kata polisi dan sumber-sumber medis. Sebuah bom mobil di dekat satu jalan sibuk di distrik barat Baghdad, Ghazaliya, menewaskan empat orang lain.
Dalam insiden terpisah di kota Tikrit, orang-orang bersenjata menembak mati seorang kolonel polisi dan seorang tukang cukur di dalam tokonya. Tentara pada Senin berjuang untuk merebut kendali Sulaiman Pek dari gerilyawan Sunni yang mengambil banyak bagian dari kota utara pada Kamis lalu dan mengibarkan bendera hitam negara Islam di Irak dan Mediterania (ISIL).
ISIL aktif dalam perang saudara di negara tetangga Suriah dan juga hadir di kota Falluja, yang telah dikepung oleh tentara sejak 1 Januari, ketika kelompok militan mengambil alih.