REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia akan membentuk komando militer strategis baru pada akhir tahun 2014 untuk melindungi kepentingannya di Kutub Utara, kata sumber militer tingkat tinggi kepada RIA Novosti Senin.
"Komando baru akan terdiri dari Armada Utara, brigade perang Kutub Utara, angkatan udara dan unit pertahanan udara serta struktur administrasi tambahan," kata sumber di Staf Umum Militer Rusia.
Struktur militer, dijuluki Northern Fleet-Unified Strategic Command itu akan bertanggung jawab untuk melindungi perlayaran dan perikanan Kutub Utara Rusia, ladang minyak dan gas di Arktik, dan batas-batas nasional negara di utara, kata sumber itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militer pada Desember untuk meningkatkan kehadirannya di Kutub Utara dan menyelesaikan pembangunan infrastruktur militer di wilayah itu pada 2014.
Pihak militer telah memulai penyebaran unit pertahanan kedirgantaraan di Kutub Utara dan pembangunan sebuah radar peringatan dini rudal di Rusia paling utara, menurut Komandan Angkatan Pertahanan Aerospace, Mayor Jenderal Alexander Golovko.
Kementerian Pertahanan juga telah mengumumkan rencana untuk membuka kembali lapangan terbang dan pelabuhan di Kepulauan Siberia Baru dan kepulauan Franz Josef Land, serta setidaknya tujuh landasan pada bagian benua Lingkaran Arktik sejak tahun 1993.
Wilayah Arktik diyakini memiliki cadangan besar minyak dan gas yang belum dimanfaatkan.
Mereka semakin menjadi pusat sengketa antara Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Norwegia dan Denmark ketika peningkatan suhu menyebabkan penurunan es laut dan membuat cadangan energi lebih mudah diakses. Rusia telah membuat klaim ke beberapa daerah Arktik dan rencana untuk mempertahankan penawarannya di PBB.