REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pertumbuhan konsumsi bir di negara-negara Asia mendorong meningkatnya permintaan biji barley, sejenis gandum yang menjadi bahan baku pembuatan bir
Demikian dikemukakan Rob Dickie, manajer pemasaran Joe White Maltings, perusahaan pembuat bahan baku bir terbesar di Australia, Selasa (18/2).
Menurut Dickie, pertumbuhan pasar marley terbesar terjadi di Asia seiring meningkatnya konsumsi bir di kawasan itu.
Joe White Maltings memproduksi 500 ribu ton bahan baku bir dari sekitar 600 ribu ton biji barley setiap tahun.
"Sekitar 90an juta penduduk di Vietnam saat ini, dan terjadi peningkatan 12 persen dalm konsumsi bir tahun lalu. Bayangkan besarnya pasar dengan populasi seperti itu," katanya.
"Jika dibandingkan dengan populasi Australia 22 juta orang, sebenarnya tergolong kecil dari skala pasar. Selain itu, konsumsi bir juga mengalami penurunan di Australia," jelas Dickie.
Ia menjelaskan, jenis-jenis baru barley mulai diperkenalkan sementara varietas lama mulai ditinggalkan.
Dickie mengatakan pabrik pembuat bahan baku bir ingin agar petani menanam varietas barley di bawah 15 jenis. Sebaiknya, katanya, petani fokus menanam lebih sedikit jenis barley sebagaimana dilakukan di negara lain seperti Kanada dan Amerika Selatan.