REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK==Seorang petugas kepolisian tewas sementara lusinan polisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah luka-luka dalam adu tembak serta bentrokan di Bangkok pada hari Selasa, demikian dikatakan para pejabat dan saksi mata.
Kekerasan itu muncul di saat pihak berwenang meluncurkan upaya mereka untuk membersihkan keberadaan para pengunjuk rasa dari lokasi-lokasi di sekitar kantor-kantor pemerintah di Bangkok."Satu polisi meninggal dan 14 lainnya luka-luka," kata kepala kepolisian nasional Adul Saengsingkaew kepada Reuters.
"Polisi tersebut ... meninggal dalam perjalanan ketika dibawa ke rumah sakit. Ia tertembak di bagian kepala."
Tiga saksi mata Reuters mendengar bunyi tembakan dan satu saksi mengatakan polisi menembakan senjata di lokasi sekitar Jembatan Phanfa di kota tua di Bangkok.
Para pejabat keamanan mengatakan empat petugas polisi mengalami luka-luka terkena pecahan bom.
Para pengunjuk rasa telah melancarkan aksi protes mereka sejak November lalu dalam upaya untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang mereka anggap menjalankan kekuasaan mewakili kakaknya, Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri yang juga konglomerat bidang telekomunikasi.
Thaksin digulingkan dari kekuasaan sebagai perdana menteri melalui kudeta militer tahun 2006.
Data yang dikeluarkan hari Senin menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah melambat secara tajam pada kuartal keempat tahun 2013.
Para penentang pemerintah ingin menghentikan apa yang mereka sebut sebagai demokrasi yang rapuh di bawah kekuasaan Thaksin.
Mereka juga ingin memusnahkan pengaruh Thaksin dengan mengubah aturan pemilihan umum.
Para pejabat bidang keamanan mengatakan 15.000 petugas dikerahkan dalam operasi yang disebut "Misi Perdamaian untuk Bangkok" untuk menguasai kembali lokasi-lokasi yang diduduki para pengunjuk rasa di Bangkok pusat dan utara.
Gambar-gambar di televisi menunjukkan kepulan gas air mata sementara polisi-polisi terlihat membungkuk di balik tameng mereka dan sejumlah petugas kepolisian bentrok dengan para pengunjuk rasa di dekat Kantor Pemerintah.
Tidak jelas siapa yang menembakkan gas air mata. Menurut pihak berwenang, aksi itu dilakukan oleh pihak pengunjuk rasa. "Saya bisa memberikan jaminan bahwa gas airmata itu tidak digunakan oleh pasukan keamanan. Pasukan tidak menembakkan gas airmata," kata Kepala Dewan Keamanan Nasional Paradorn Pattanathabutr kepada Reuters.