REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Paris pada Rabu (19/2). Guna mendorong Israel dan Palestina menuju kesepakatan damai pada akhir April.
Perundingan damai antara Israel-Palestina, yang diperantarai AS, hanya menghasilkan sedikit kemajuan sejak ketiga pihak itu kembali melakukan pembicaraan pada bulan Juli 2013, setelah absen selama tiga tahun, dengan tujuan mencapai kesepakatan damai dalam waktu sembilan bulan.
"Menlu Kerry akan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Abbas di Paris, Perancis pada Rabu untuk membahas negosiasi antara Palestina dan Israel," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki di Abu Dhabi, tempat di mana Kerry mengadakan pertemuan dengan para pejabat senior Uni Emirat Arab, Selasa (18/2).
Kerry telah menjadi pendorong utama dalam kebijakan pemerintahan Obama, yang berusaha untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang berlangsung lebih dari enam dekade, dimana masih ada beberapa masalah utama yang belum terselesaikan, termasuk soal perbatasan, keamanan, nasib pengungsi Palestina, dan status Yerusalem.
Ada satu tanda kemajuan ketika Presiden Abbas pada Jumat (14/2) mengatakan ia ingin membela hak-hak Palestina yang melarikan diri atau diusir selama pendirian Israel pada 1948.
"Namun, kami juga tidak ingin membanjiri Israel dengan jutaan (pengungsi Palestina) ataupun mengubah komposisi sosial masyarakat Israel," kata Abbas.
Komentar Abbas itu dianggap sebagai saran yang jelas, dan ia mungkin menerima tuntutan Israel bahwa pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali hanya ke wilayah negara Palestina di masa depan.