Rabu 19 Feb 2014 06:35 WIB

Menlu AS Akan Bahas Timur Tengah Dengan Prancis

Menlu AS John Kerry (kedua kanan), Imam Besar Masjid Istiqlal Mustafa Yakub (ketiga kanan) menjelaskan arsitektur saat kunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (16/2).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menlu AS John Kerry (kedua kanan), Imam Besar Masjid Istiqlal Mustafa Yakub (ketiga kanan) menjelaskan arsitektur saat kunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry tiba di Prancis Selasa malam, terbang setelah kunjungan singkat ke Tunisia di mana ia memuji pemimpin baru negara itu untuk upayanya menggembalakan demokrasi yang masih muda.

Diplomat tertinggi AS itu telah mengubah jadwal perjalanan terbarunya, yang dimulai di Seoul kemudian ke China dan Indonesia serta Abu Dhabi, untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Paris, Rabu.

Para pejabat AS mengungkapkan Kerry juga akan bertemu secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius dan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh pada Rabu sebelum dia makan malam dengan Abbas.

Kerry telah memimpin upaya untuk mencoba menengahi perjanjian perdamaian Israel-Palestina, dan memfokuskan pada usaha menuntaskan kerangka untuk memandu perundingan pada beberapa pekan mendatang sampai batas waktu April.

Dia terakhir mengunjungi Israel pada Januari, dan kemungkinan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada awal Maret di sela-sela konferensi tahunan di Washington yang diselenggarakan oleh satu kelompok lobi Yahudi kuat Amerika .

Para pejabat AS bersikeras mereka membuat kemajuan dalam menyusun kerangka kerja itu, yang menetapkan parameter dan apakah pertandingan-diakhiri dalam pertemuan tersebut. Namun demikian, Israel dan Palestina telah secara terbuka memperdagangkan tuduhan publik bahwa pihak lainnya tidak serius tentang perdamaian, dan Kerry yang dirinya telah dijadikan target kritik pahit karena ia telah berusaha merebut kompromi utama dari kedua pihak.

Selama bulan-bulan diplomasi berlangsung mantap, Kerry membujuk kedua belah pihak kembali ke meja perundingan pada akhir Juli setelah absen tiga tahun, dan mereka setuju untuk mempertahankan pembicaraan selama sembilan bulan - periode yang berakhir akhir April.

Di Jakarta, Menteri Luar Negeri RI Mary Natalegawa dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry menandatangani nota kesepahaman terkait kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular serta perjanjian mengenai perlindungan dan pemberantasan penyelundupan satwa liar.

"Kemitraan komprehensif yang sedang berlangsung antara RI dan AS telah mendefinisikan berbagai kerja sama di berbagai bidang," kata Kerry dalam pidatonya di kompleks Kementerian Luar Negeri RI Jakarta, Senin.

Kerry menyatakan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat juga semakin meningkat yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman selepas pertemuan komisi bersama ke-IV. Penandatanganan nota kesepahaman dalam kesempatan Joint Commission Meeting ini ditujukan sebagai kerangka kerja untuk peningkatan hubungan bilateral RI-AS yang sudah terjalin selama ini.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement