REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD-- Pakistan memperingatkan Iran pada hari Selasa (18/2), untuk tidak mengirim pasukan melintasi perbatasan bersama kedua negara. Peringatan ini disampaikan setelah Iran berencana mengirim pasukannya, menanggapi lima penjaga perbatasan Iran yang diculik.
Pada hari Senin, Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani-Fazli menyatakan, tengah mempertimbangkan mengirimkan pasukannya ke wilayah Pakistan. Ini akan dilakukan jika Pakistan tidak mengambil langkah yang diperlukan untuk melawan militan.
"Pasukan Iran tidak memiliki wewenang untuk menyeberangi perbatasan kita, itu melanggar hukum internasional. Kita harus menghormati perbatasan masing-masing," demikian pernyataan pemerintah Pakistan.
Iran mengatakan militan Pakistan telah menculik petugas penjaga perbatasan Iran, pada 6 Februari di provinsi Sistan-Baluchistan dan membawa mereka ke Pakistan. Kelompok pemberontak Sunni Iran yang menyebut dirinya Jaish al-Adl (Tentara Keadilan) mengklaim bertanggung jawab atas penculikan itu.
"Pemerintah Pakistan menyesalkan kelalaian atas insiden tersebut," ungkap pernyataan Pakistan.
Pakistan mengatakan telah melakukan kontak dengan Iran dan telah mencari penjaga perbatasan yang diculik, tetapi tidak dapat menemukan mereka. Sebab daerah tempat para penjaga diculik sangat jarang penduduk dan memiliki sejarah kekerasan dan masalah sektarian.