Rabu 19 Feb 2014 22:21 WIB

Meski di Penjara, Tetap Bisa Bacakan Buku untuk Anak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Berkat sebuah program yang dijalankan di Castlemaine, Victoria, para orangtua, pengasuh, atau kakek-nenek, tetap bisa membacakan buku ke anak, cucu atau anak asuh mereka, dengan cara merekam suara mereka.

Program tersebut dinamakan Read Along Dad, dan dijalankan oleh Friends of Castlemaine Library, organisasi pendukung perpustakaan Castlemaine, dan dijalankan di penjara Loddon, juga di Castlemaine.

Dalam program ini, anak dan cucu para tahanan diberi rekaman suara orangtua, orangtua asuh, atau kakek-nenek mereka yang membacakan buku.

Selain itu, buku yang dibacakan juga dikirimkan ke mereka, hingga, mereka bisa mendengar suara orangtua, orangtua asuh, atau kakek-nenek mereka sambil membaca sendiri atau melihat-lihat buku yang dibacakan.

Lisalouey, koordinator program tersebut, membantu dan mendampingi tahanan saat membacakan buku. Ia bercerita tentang pengalamannya untuk program ABC Open.

"Tahanan yang dijadwalkan untuk jam 10.15 datang. Ia nampak segan, namun pandai bercerita. Ia berkata ingin bekerja di bidang menulis saat keluar nanti," cerita Lisalouey, "Ia melihat Gatsby [buku The Great Gatsby] di atas meja, dan bertanya apakah itu cocok untuk anak perempuannya, yang berusia 15 tahun dan gemar membaca. Ia ingin bisa berbicara dengan anaknya tentang sesuatu, karena sudah lama sekali Ia jauh dari anaknya itu." 

Selanjutnya, Lisalouey menemui tahanan yang baru ingin mengetahui lebih banyak tentang program itu. Saat diajak untuk turut serta, Ia menjawab "Apa? Sekarang? Saya butuh lebih banyak waktu." Kemudian, tahanan tersebut membawa buku anak-anak berjudul Don't Let the Pigeon Drive the Bus dan berjanji akan kembali minggu depan.

Tersedia pula buku-buku yang tak banyak bacaannya, bagi mereka yang enggan membaca dengan bersuara, atau yang mengalami kesulitan membaca. Contohnya, tahanan berikutnya yang datang untuk bertemu sang koordinator program.

"Ini sulit sekali bagi saya," ucap tahanan itu.

Akhirnya, Lisalouey membacakan tiap kalimat, kemudian sang tahanan mengulangi kalimat itu. Nantinya, suara Lisalouey akan dihapus.

Program Read Along Dad mulai dijalankan di Loddon pada tahun 2012. Penjara Tarrengower, yang juga terletak di Victoria, juga mulai menjalankan program ini sejak tahun 2013.

Proyek tersebut terinspirasi oleh skema penjara Risdon di Tasmania, yang juga dipengaruhi program Story Book Dad dari Inggris.

Menurut Lisalouey, program tersebut membawa hasil positif, karena para tahanan bisa mempertahankanatau bahkan memulai, kontak dengan anak-anak mereka.

"Kebanyakan dari mereka sadar akan pentingnya berbagi cerita dengan anak-anaknya untuk membangun dasar kemampuan bahasa dan membaca, dan menyadari bahwa manusia memang pada hakikatnya senang bercerita, sebagai cara membangun hubungan sosial, keakraban, empati, dan imajinasi generasi mendatang" ucapnya.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement