REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekjen PBB, Ban Ki-moon, yakin bahwa pembicaraan perdamaian Jenewa adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan kemelut Suriah. Dia mendesak semua pihak kembali ke meja perundingan.
"Sekjen tetap yakin bahwa perundingan Jenewa II adalah jalan yang harus ditempuh. Dia meminta kepada pihak-pihak yang bertikai berpikir panjang dan datang kembali berunding secepat mungkin agar proses ini dapat dilanjutkan," kata juru bicara Martin Nesirky kepada wartawan.
"Ini adalah satu proses, bukan satu kejadian tunggal yang terjadi di satu atau dua pertemuan,'' katanya. ''Ini akan memerlukan waktu yang panjang."
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB pada Selasa melakukan pertemuan untuk membicarakan resolusi mengenai keadaan kemanusiaan di Suriah. Tetapi, negara Barat dan Rusia tidak sependapat mengenai beberapa hal.
Duta Besar Jordania untuk PBB, Pangeran Zeid al-Hussein, mengatakan ia mengharapkan bagi satu keputusan pada akhir pekan.
Para diplomat mengatakan perundingan-perundingan di dewan itu terhambat menyangkut kemungkinan pengenaan sanksi-sanksi terhadap pihak yang menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan ke penduduk sipil yang menderita dan terperangkap dalam perang itu.
Rusia, sekutu utama Suriah, menentang setiap ancaman sanksi-sanksi tetapi negara Barat mengatakan setiap resolusi baru harus berisikan dampak yang mengikat apabila dilanggar.
Sejak perang meletus Maret 2011, Rusia telah menghambat tiga resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Presiden Bashar al-Assad.