REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Ekspor minyak Irak jatuh pada Januari dibandingkan bulan sebelumnya akibat cuaca buruk dan sabotase oleh militan.
Seperti dilansir Middle East Online, Rabu (19/2), pada Januari Irak mengekspor 69,1 juta barel minyak dengan rata-rata produksi 2,22 juta barel perhari. Jumlah tersebut turun dari 72,6 juta barel dengan rata-rata 2,34 juta barel perhari pada Desember tahun lalu.
Penurunan mau tidak mau berampak pada pendapatan. Turun dari 7,32 miliar dolar AS pada Desember menjadi 7,07 miliar dolar AS pada Januari.
Dalam pernyataannya, Menteri Perminyakan Abdulkarim al-Luaybi mengatakan ekspor minyak di selatan dipengaruhi cuaca buruk. Sedangkan, di bagian utara terancam operasi sabotase.
Sebagian besar minyak mentah diekspor melalui terminal selatan dekat kota Basra. Pengiriman melalui pipa minyak ke pelabuhan Ceyhan di Turki kerap kali dibom oleh militan.
Irak sangat bergantung pada ekspor minyak. Pemerintah memperbaiki infrastruktur negara yang hancur dari hasil penjualan minyak. N middle east online